Selasa, 27 Januari 2009

Sejarah Singkat Madrasah Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati

Semula di Desa Asempapan sudah berdiri Madrasah Diniyah yang status hukumnya masih menggabung dengan YPRU Guyangan dan masuk sore, dalam kurun waktu ± 10 tahun berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah dan masuk pagi. Berjalan 10 tahun mengingat anak-anak yang setelah tamat MI banyak yang tidak melanjutkan, karena pendidikan yang lebih tinggi agak jauh disamping latar belakang ekonomi yang kurang mampu, maka atas dorongan masyarakat yang mencintai pendidikan formal yang berbasis agama dan melihat keadaan yang sangat memprihatinkan karenan banyaknya anak yang putus sekolah tersebut, maka pengurus Madrasah pada saat itu merasa terketuk hatinya untuk mendirikan jenjang Madrasah yang lebih tinggi dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah, akhirnya bertekadlah para pengurus Marasah untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah yang namanya di samakan dengan jenjang Ibtidaiyah. Akhirnya berdirilah Madrasah Tsanawiyah Silahul Ulum tepatnya pada tahun 1980.
Adapun tokoh-tokoh pendiri MTs Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati yang saat itu juga masuk dalam kepengurusan Madrasah Ibtidaiyah Silahul Ulum antara lain :
1. K.H. Abdur Rohman
2. K.H. Ahmad Fadlil
3. K.H. Ali Arifin
4. K.H. Sukron Hasan
5. K.H. Masykur
6. K. Syamsuri
7. K. Suyuti
8. K. Sudiran
9. Sahal Mahmudi
10. Abdul Hamid
Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang ikut dalam pendirian MTs Silahul Ulum. Sesuai dengan keputusan rapat pada saat itu, maka diputuskan K. Syukron hasan sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah Silahul Ulum Asempapan yang pertama. Kepemimpinan K.H. Syukron Hasan berjalan selama tiga tahun, dan sebagai penggantinya diangkatlah bapak Masyhadi yang pada saat itu berstatus sebagai guru mata pelajaran. Pengangkatan kepala MTs Silahul Ulum Asempapan yang kedua ini berjalan sampai sekarang.
Setelah melalui perjuangan yang sungguh-sungguh, akhirnya diperoleh hasil, yaitu mendapat legalisasi dari Departemen Agama RI propinsi Jawa Tengah nomor : WK/5.C/PP.003.1/3420/1994, tertanggal 24 Nopember 1994 dengan status diakui. Pada perkembangan selanjutnya dengan berkat kepercayaan dari masyarakat sekitarnya, maka MTs Silahul Ulum asempapan mendapat pengakuan dari Departemen Agama Republik Indonesia Propinsi Jawa Tengah nomor : WK/5.C/PP.005/733/9 tertanggal 4 Maret 1999 dengan status diakui lewat akreditasi. Dan dengan gigihnya para pengurus serta kepala Madrasah Tsanawiyah Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati dalam mengikuti Akreditasi masal yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Madrasah dengan mendapat peringkat terakreditasi B dengan nomor : KW.11.4/4/PP.03.2/624.18.12/2005 tertanggal 18 April 2005.

Valentine?????????

VALENTINE HARI RAYA MENGENANG PENDETA !!
SEJARAH HARI VALENTINE
“Ensiklopedia Katolik menyebutkan beberapa versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah
kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya.” “Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama nashrani lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.
Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama nashrani bersama 46 kerabatnya.”
“Versi ketiga menyebutkan ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.”.“Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “dengan nama tuhan Ibu” dengan kalimat “dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.”
“Versi lain mengatakan St.Valentine ditanya tentang Atharid, tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab tuhan-tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih,” papar Sari, “Maha Tinggi Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang dzalim tersebut.” “Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi!!!”.
HUKUM MERAYAKAN HARI VALENTINE
Rasululloh telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam : “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. At-Tirmidzi).
Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir, adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman, yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah:51)
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22)
“Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akherat.” (An-Nur: 2)
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas Langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan :
“Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku.” (Al-Hadits).